plafon rumah

Plafon Atap dan Jenis Jenisnya

Plafon merupakan komponen bangunan yang ada di dalam ruang dan terletak di bawah atap. Fungsinya untuk menutup genteng agar bisa terlihat rapi dan indah. Jadi plafon juga merupakan media atau alat untuk mempercantik tampilan interior. Selain itu bagian atas atau dalam plafon bisa juga dipakai untuk meletakan beberapa element yang lain seperti kabel listrik atau telpun dan lainnya.

Jika dilihat dari modelnya, ada beberapa jenis plafon. Jenis-jenis plafon tersebut antara lain yaitu plafon miring. Yang dimaksud dengan plafon miring yaitu bentuknya mengikuti struktur rangka pada atap yang ada diatasnya. Plafon ini masih terbagi menjadi tiga jenis lagi.

Pertama yaitu plafon miring yang menjadikan kuda-kuda sebagai media ekpose. Kuda-kuda yang mau diekspose ini diletakan di bagian bawah plafon agar bisa terlihat secara jelas. Sedangkan plafonnya sendiri justru berada di bagian atas dan bentuknya miring.

Kedua adalah plafon miring namun permukaannya tetap rata. Bagian ini tidak ada yang diekpose atau ditonjolkan kecuali plafon itu sendiri. Jadi alurnya mengikuti kuda-kuda. Kemudian yang ketiga adalah plafon miring yang menjadikan rangka atap sebagai element yang ditonjolkan atau diekpose. Rangka atap ini terdiri dari balok, reng dan usuk. Sedangkan plafon dipasang di bagian atas rangka.

Jenis plafon nomor dua yaitu plafon melengkung. Seperti halnya dengan yang miring, plafon ini juga terbagi lagi namun hanya terdiri dari dua macam saja yaitu plafon kubah dan busur. Plafon kubah biasanya diaplikasikan pada bangunan yang bukan merupakan tempat tinggal pribadi atau rumah.

Sebab agar bisa tampil lebih indah, plafon kubah harus diaplikasikan pada bangunan atau ruang yang ukurannya lebih besar. Contoh bangunan tersebut antara lain yaitu gereja, masjid atau balai pertemuan dan sebagainya.

Sedang plafon busur, bentuknya melengkung tapi tidak bundar melainkan memanjang. Ukuran panjang busur yang melengkung ini disesuaikan ukuran panjang ruang. Ruang yang menerapkan plafon gaya ini biasanya juga punya bentuk persegi panjang.

Selain miring dan melengkung, masih terdapat jenis plafon lain yaitu plafon datar. Sesuai dengan namanya, bentuk plafon ini juga datar dan rata. Ada yang dibuat secara polos tanpa memakai nat tapi ada pula yang dibagi menjadi potongan-potongan dan diberi nat.

Ada beberapa orang tertarik melengkapi nat ini dengan kayu sehingga tampilan plafon terbagi jadi potongan panel. Tapi saat ini kebanyakan lebih suka membuat plafon datar tanpa nat sebab konsep ini akan membuat ruang terasa lebih longgar dan luas.

Lalu masih ada lagi plafon menerus. Yaitu plafon yang tersambung dan menyatu secara langsung pada dinding. Pada umumnya bentuk ini sudah diberi plafon datar sebelumnya. Sehingga plafon menerus hanya berfungsi sebagai tambahan saja dengan tujuan untuk memunculkan kesan yang lebih modern dan dinamis.

Agar tampilannya makin menarik, ketika dipasang plafon ini diberi jarak pada bagian dinding dan atas. Jarak ini punya fungsi sebagai rongga atau tempat untuk memasang lampu penerangan. Lampu ini nantinya tidak terlihat namun tersembunyi dalam rongga tersebut.

Jenis terakhir adalah plafon diturunkan atau drop ceiling serta plafon dinaikan atau up ceiling. Plafon diturunkan merupakan plafon yang hampir semua bagian permukaannya turun. Jarak yang dipakai untuk penurunan ini yaitu sekitar limabelas hingga duapuluh sentimeter dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Sedang plafon dinaikan, hampir semua permukaannya justru ditinggikan ke bagian atas. Tujuan dari penggunaan sistem ini adalah untuk memunculkan kesan yang lebih tinggi pada ruang. Dan antara plafon diturunkan atau dinaikan, sebenarnya merupakan bentuk lain dari plafon datar yang dibuat variasi. Biaya pembuatannya juga lebih tinggi sekitar 30 hingga 40% dibanding dengan plafon datar biasa.

Comments are closed.